NAMA :ADITYA
PRASETYO
NPM :21101003
KELAS :2-FA-1
VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat
parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung
sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein,
atau kombinasi ketiganya. Genomvirus akan
diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik
maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel
yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis
organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fagedigunakan untuk
jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering
diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan
fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena
karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu,
baik pada manusia (misalnya virus influenzadan HIV), hewan (misalnya
virus flu burung),
atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Macam-macam infeksi virus
Virus dapat menginfeksi inangnya dan
menyebabkan berbagai akibat bagi inangnya. ada yang berbahaya, namun juga
ada yang dapat ditangani oleh sel imun dalam
tubuh sehingga akibat yang dihasilkan tidak terlalu besar.
1. Infeksi Akut
infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu cepat namun dapat juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah :
* Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total)
* Sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya : polio
* Berlanjut kepada infeksi kronis
* Kematian
infeksi akut merupakan infeksi yang berlangsung dalam jangka waktu cepat namun dapat juga berakibat fatal. Akibat dari infeksi akut adalah :
* Sembuh tanpa kerusakan (Sembuh total)
* Sembuh dengan kerusakan/cacat, misalnya : polio
* Berlanjut kepada infeksi kronis
* Kematian
2. Infeksi Kronis
Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada resiko gejala penyakit muncul kembali Contoh dari infeksi kronis adalah :
* Silent subclinical infection seumur hidup
* Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit
* Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut,
* Penyakit kronis yang berulang (kambuh)
* Kanker
Infeksi kronis merupakan infeksi virus yang berkepanjangan sehingga ada resiko gejala penyakit muncul kembali Contoh dari infeksi kronis adalah :
* Silent subclinical infection seumur hidup
* Periode diam yang cukup lama sebelum munculnya penyakit
* Reaktivasi yang menyebabkan infeksi akut,
* Penyakit kronis yang berulang (kambuh)
* Kanker
BAKTERI
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal
sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit,
sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif
sederhana: tanpa nukleus/inti
sel, kerangka sel,
dan organel-organel
lain seperti mitokondria dankloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar
perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri dapat
ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai
agen parasit (patogen),
bahkan dalam tubuh manusia. Pada
umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat
berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel,
seperti sel tumbuhan danjamur, tetapi dengan bahan
pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil
(mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
STRUKTUR SEL
Seperti prokariot
(organisme yang tidak memiliki membran inti) pada
umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Sehubungan dengan ketiadaan membran
inti, meteri genetik (DNA dan RNA) bakteri
melayang-layang di daerah sitoplasma yang bernama nukleoid. Salah satu
struktur bakteri yang penting adalah dinding sel. Bakteri dapat diklasifikasikan dalam
dua kelompok besar berdasarkan struktur dinding selnya, yaitu bakteri gram
negatif dan bakteri gram positif. Bakteri
gram positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan (sejenis molekul polisakarida)
yang tebal dan asam teikoat, sedangkan
bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan
mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal. Metode yang digunakan untuk membedakan
kedua jenis kelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram pada tahun 1884.
Banyak bakteri
memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagel dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat
dan konjugasi.
Beberapa bakteri juga memiliki kapsul yang beperan dalam melindungi sel bakteri
dari kekeringan dan fagositosis. Struktur kapsul inilah yang sering
kali menjadi faktor virulensi penyebab penyakit, seperti yang ditemukan pada Escherichiacoli dan Streptococcuspneumoniae.
memiliki kromosom, ribosom,
dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas,
danmagnetosom. Beberapa bakteri mampu membentuk diri
menjadi endospora yang membuat mereka mampu bertahan
hidup pada lingkungan ekstrim. Clostridium botulinum merupakan salah satu contoh bakteri
penghasil endospora yang sangat tahan suhu dan tekanan tinggi, dimana bakteri
ini juga termasuk golongan bakteri pengebab keracunan pada makanan kaleng.
ALAT GERAK
Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Bakteri
yang tidak memiliki alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media
pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Sama
seperti struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada
beberapa spesies bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang
dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
§
Atrik, tidak
mempunyai flagel.
§
Monotrik, mempunyai
satu flagel pada salah satu ujungnya.
§
Lofotrik, mempunyai
sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
§
Amfitrik, mempunyai
satu flagel pada kedua ujungnya.
§
Peritrik, mempunyai
flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
FUNGI
(jamur)
Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifatheterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang
yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman
bercabang-cabang yang disebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Jamur merupakan
konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin,
dan senyawa kimia lainnya. Semua
zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Cara hidup jamur
lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain
menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis
mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza,
yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam
lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat,
beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya
bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
KHAMIR
Khamir adalah fungi ekasel (uniselular)
yang beberapa jenis spesiesnya umum digunakan untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol, dan bahkan digunakan
percobaan sel bahan
bakar. Kebanyakan khamir merupakan anggota divisi Ascomycota,
walaupun ada juga yang digolongkan dalam Basidiomycota.
Beberapa jenis khamir, seperti Candida
albicans, dapat menyebabkan infeksi pada manusia (kandidiasis).
Lebih dari seribu spesies khamir telah diidentifikasi. Khamir
yang paling umum digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae, yang
dimanfaatkan untuk produksi anggur, roti, tape, danbir sejak ribuan tahun yang silam dalam
bentuk ragi